Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Jejak Kontroversi yang Dihadapi Timnas Indonesia saat Bersua Negara Arab, Mungkinkah Terulang di R4 Kualifikasi Piala Dunia?

Jejak Kontroversi yang Dihadapi Timnas Indonesia saat Bersua Negara Arab, Mungkinkah Terulang di R4 Kualifikasi Piala Dunia?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-19 20:30:02
Dilihat:1 Pujian
Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 kontra Bahrain pada laga ketiga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam WIB. Duel itu diwarnai keputusan kontroversial wasit, karena gol kedua Bahrain dicetak melebihi waktu tambahan yang ditetapkan. (dok. PSSI)

Jakarta - Perjuangan Timnas Indonesia menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia diiringi kecemasan dan kekhawatiran karena jejak kontroversial yang sering kali dihadapi skuad Garuda saat berjumpa tim-tim asal Timur Tengah.

Dalam catatan sejarah, ada sederet peristiwa tak menyenangkan yang dialami Timnas Indonesia saat bersua negara-negara asal Timur Tengah di panggung internasional. Skuad Garuda acap kali dihadapkan pada kerugian, termasuk kepemimpinan wasit yang berpihak sebelah.

Kecurigaan semacam ini tampaknya juga telah diendus oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang belakangan ini mengajukan protes terhadap Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Ada beberapa poin yang menjadi catatan khusus federasi.

Pertama ialah penunjukan wasit asal Kuwait, Ahmed Ali, yang dikabarkan bakal memimpin laga Timnas Indonesia versus Arab Saudi. PSSI menilai bahwa wasit yang bertugas untuk laga ini semestinya berasal dari luar kawasan Timur Tengah demi menghindari konflik kepentingan.

Jauh-jauh hari, keputusan AFC menunjuk Arab Saudi sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia juga sudah mendapatkan protes. Meskipun PSSI meminta lokasi yang netral, tetapi AFC tetap bergeming terhadap keputusannya.

Berbagai isu negatif yang mengiringi penyelenggaraan putaran keempat ini akhirnya memang memantik ingatan publik soal kejadian-kejadian masa lalu yang sering merugikan Timnas Indonesia. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.


Duel Indonesia vs Bahrain

Pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain pada Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) diwarnai dengan kontroversi dari wasit Ahmed Al Kaf. (AFP/Karim Jaafar)

Pertemuan pertama antara Timnas Indonesia menghadapi Bahrain pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung pada 10 September 2024 tentu menjadi salah satu peristiwa bersejarah yang melekat di ingatan publik.

Pasalnya, ketika itu, ada sederet momen yang membuat pendukung skuad Garuda meradang. Hal ini utamanya dipicu oleh kepemimpinan wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf, yang kerap mengambil keputusan kontroversial di lapangan.

Saat itu, skuad Garuda sering dianggap melakukan pelanggaran oleh Al-Kaf. Di saat bersamaan, wasit asal Oman ini jarang memberikannya untuk Bahrain. Saat itu, Indonesia tercatat, melakukan 27 pelanggaran, sedangkan Bahrain hanya 10.

Puncak kemarahan publik mencuat ketika Bahrain mencetak gol pada menit ke-90+9. Padahal, ketika itu, tambahan waktu hanya enam menit saja. Meski ada indikasi offside dari gol penyama kedudukan ini, Al-Kaf tidak mengeceknya melalui VAR.

Padahal, sebelum-sebelumnya, Al-Kaf selalu mengecek VAR terlebih dahulu saat Timnas Indonesia mencetak gol. Namun, untuk gol kali ini, dia langsung mengesahkannya. Kemenangan skuad Garuda akhirnya buyar karena laga berakhir dengan skor 2-2.


Kontroversi Melawan Qatar

Pemain Timnas Indonesia U-23, Ivar Jenner (tengah) melepaskan tendangan di antara dua pemain Irak U-23 yang menghasilkan gol ke gawang Irak pada laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Masih ingat perjuangan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024? Pertandingan ini juga tak kalah menegangkan. Sebab, fans dan pendukung skuad Garuda Muda harus menyaksikan beragam kontroversi yang merugikan anak asuh Shin Tae-yong.

Ketika itu, publik menilai bahwa wasit sangat berpihak kepada Qatar yang berstatus sebagai tuan rumah. Sebab, ada banyak sekali peristiwa di atas lapangan yang merugikan Timnas Indonesia U-23 dan menguntungkan kubu lawan.

Yang pertama ialah penalti untuk Qatar. Saat itu, Rizky Ridho dan Mahdi Salem terjatuh di kotak penalti. Awalnya, wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov, menganggap pemain Qatar yang melakukan pelanggaran.

Namun, dia kemudian mendapatkan input dari wasit VAR, Sivakorn Pu-Udom, dan langsung meninjau tayangan ulang. Dia akhirnya memutuskan bahwa Ridho melakukan pelanggaran dan skuad Garuda Muda dihukum penalti.

Selain itu, Ivar Jenner juga harus mandi lebih cepat karena mendapatkan kartu kuning kedua pada akhir babak pertama. Padahal, ketika itu Ivar dianggap tidak sengaja dalam melakukan pelanggaran.

Ketika itu, Indonesia akhirnya harus bermain dengan sembilan pemain karena Ramadhan Sananta juga mendapatkan kartu merah. Skuad Garuda Muda akhirnya harus menyerah 0-2 dari tuan rumah Qatar.


Piala Asia 2023

Wasit asal Thailand, Sivakorn Pu-udom. (Bola.com/Dok.AFP/KARIM JAAFAR).

Selain peristiwa di atas, wasit asal Thailand, Sivakorn Pu-Udom, juga masih memiliki sederet keputusan kontroversial lainnya saat memimpin pertandingan Timnas Indonesia. Salah satunya saat bersua Irak di Piala Asia 2023.

Pada laga ini, Sivakorn Pu-Udom lagi-lagi berstatus sebagai wasit VAR yang membantu wasit utama, Salman Falahi dari Qatar. Yang menjadi perdebatan ketika itu ialah ketika Irak mencetak gol kedua melalui Osama Rashid.

Sebab, dalam prosesnya, terjadi pelanggaran terhadap salah satu pemain Timnas Indonesia. Wasit VAR sebetulnya sempat melakukan pengecekan untuk gol ini, tetapi kemudian dianggap kurang bukti.

Kontroversi lainnya ialah adanya potensi offside pada serangan pertama, tepatnya ketika Mohanad Ali menyundul bola yang digagalkan Ernando. Pada saat yang bersamaan, Osama Rashid juga juga melakukan gerakan.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Endri Erawan, ketika itu menyebut apabila pihaknya langsung melayangkan protes terhadap AFC terhadap gol ini. 

"Tentu kami kecewa. Setelah pertandingan kami resmi protes keras kepada AFC terkait disahkannya gol kedua Irak. Kami sudah resmi melayangkan formulir protes dan diserahkan langsung ke match commissioner seusai pertandingan," kata Endri dikutip dari situs PSSI.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}