Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Keren... MLSC Seri 1 Bandung 2025/2026 Catat Rekor Peserta Terbanyak Sejak Pertama Kali Digelar

Keren... MLSC Seri 1 Bandung 2025/2026 Catat Rekor Peserta Terbanyak Sejak Pertama Kali Digelar

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-22 08:30:02
Dilihat:1 Pujian
MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Bandung Seri 1 2025/2026 yang berlangsung di Lapangan Candradimuka Pusdikif, Bandung dari 17 sampai 21 September 2025 diikuti lebih dari 2.100 peserta dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) dan sekolah dasar di Kota Bandung. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bandung - Suasana di Lapangan Candradimuka Pusdikif, Kota Bandung, tampak begitu meriah pada Minggu (21/9/2025) pagi WIB.

Beberapa tim yang lolos ke final antusias memadati arena, bersiap menunjukkan kemampuan terbaik pada MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Bandung Seri 1 2025/2026.

Tahun ini, MLSC kembali mencetak sejarah. Dengan lebih dari 2.100 peserta dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) dan sekolah dasar, turnamen tersebut resmi menjadi yang terbesar sejak pertama kali digelar.

Suatu pencapaian yang membanggakan, tak hanya bagi panitia, tetapi juga bagi perkembangan sepak bola usia dini di Indonesia, terutama pesepak bola putri.

Setelah melalui persaingan ketat, SDN Pelita Kota Bandung berhasil keluar sebagai juara di kategori usia KU-10, sementara gelar juara KU-12 disabet SDN 026 Bojong Loa, Kota Bandung.

 


Putri Legenda Persib

Namun, perhatian publik tertuju pada satu nama spesial, yakni Naquita Syahmina Guntara, putri dari legenda Persib Bandung, Yudi Guntara,

Pada usia yang masih sangat belia, ia berhasil mencuri perhatian dengan torehan 52 gol, sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai top skorer KU-10. Sebuah prestasi luar biasa yang membuka harapan baru bagi masa depan sepak bola putri Indonesia.

Tingginya animo peserta mendorong panitia melakukan sejumlah penyesuaian. Mulai dari memperbesar ukuran lapangan, hingga menyesuaikan aturan, salah satunya adalah larangan mencetak gol langsung dari tendangan kick-off, demi menjaga kualitas permainan.

“Antusiasme peserta meningkat setiap tahun. Sekolah dan SSB makin serius mengirimkan talenta terbaiknya, dan ini terlihat dari kualitas permainan yang juga semakin baik,” ujar Teddy Tjahjono, Program Director MLSC saat ditemui.

 


Fondasi Kuat Pembinaan Sepak Bola Usia Dini

Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono, merasa puas dan bangga, karena peserta MLSC di Kota Bandung berhasil memecahkan rekor.

MilkLife Soccer Challenge tidak hanya menjadi ajang adu skill di lapangan, tetapi juga fondasi kuat bagi pembinaan sepak bola usia dini, terutama bagi kalangan putri.

Tahun ini saja, sekitar 1.300 dari 2.900 pemain di Piala Pertiwi 2025 adalah lulusan MLSC. “Ini bukti nyata kontribusi MLSC terhadap pertumbuhan sepak bola putri. Banyak alumni kami sekarang bermain di level nasional,” tutur Teddy Tjahjono.

Salah satu gebrakan tahun ini adalah diperkenalkannya kategori KU-8. Berbeda dengan kategori lain, KU-8 hadir dalam format individual yang berisi tantangan-tantangan teknik dasar sepak bola.

Tujuannya kata Teddy, untuk menciptakan pengalaman bermain yang menyenangkan dan bebas tekanan, sembari menanamkan kecintaan pada olahraga sejak usia dini.

“Anak-anak usia 8 tahun ke bawah sering kali belum siap bersaing dalam format tim. Format ini memungkinkan mereka bermain sambil belajar, tanpa takut salah,” jelas Teddy.

 


Berpeluang Digelar di Luar Pulau Jawa

Meski saat ini MLSC masih terfokus di Pulau Jawa, peluang untuk memperluas cakupan ke pulau lain di Indonesia terbuka lebar. Teddy menegaskan konsistensi dan kualitas pembinaan tetap menjadi prioritas utama sebelum langkah ekspansi dilakukan.

“Kalau fondasi sudah kuat, ekspansi adalah langkah berikutnya yang logis,” imbuh eks petinggi PT Persib Bandung Bermartabat itu.

MilkLife Soccer Challenge bukan sekadar turnamen tahunan. Ia telah menjadi ladang subur bagi lahirnya bakat-bakat sepak bola masa depan, terutama sepak bola putri.

Dengan semangat kompetisi yang sehat, pembinaan yang berkelanjutan, serta dukungan dari berbagai pihak, MLSC diakui Teddy telah membuktikan bahwa mimpi menjadi pesepak bola profesional bisa dimulai sejak usia dini, dari lapangan kecil, menuju panggung besar.

“Yang pasti kalau ini secara kontinue dan konsisten dilakukan pasti akan membawa hasil yang positif bagi perkembangan sepak bola putri kita,” ucap Teddy sambil mengakhiri.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}