Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Jelang Hadapi Timnas Indonesia dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Irak Diminta Gelar 1 Uji Coba Lagi

Jelang Hadapi Timnas Indonesia dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Irak Diminta Gelar 1 Uji Coba Lagi

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-23 22:30:02
Dilihat:2 Pujian
Selebrasi para pemain Irak merayakan gol ke gawang Indonesia yang dicetak Aymen Hussein (tengah) melalui eksekusi penalti pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Jakarta - Timnas Irak siap bersaing dengan Timnas Indonesia dan Arab Saudi pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober 2025. Hanya tinggal kurang dari tiga pekan lagi masa persiapan yang tersisa.

Timnas Irak dijadwalkan lebih dulu bertemu Timnas Indonesia di Jeddah pada 12 Oktober 2025 dini hari WIB, disusul menghadapi tuan rumah Arab Saudi tiga hari kemudian.

Hanya tim yang menjadi juara grup yang berhak lolos langsung ke putaran final Piala Dunia tahun depan.

Tinggal 16 hari lagi menjelang persaingan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Irak mendapat masukan dari banyak pihak, terutama para pemerhati kiprah mereka di negeri sendiri.

Kali ini datang dari eks pemain Timnas Irak, Ahmed Khudair yang memberi masukan untuk skuad yang dipimpin Graham Arnold, yaitu mengenai pentingnya laga pemanasan terakhir sebelum mentas ke lanjutan Kualifikasi Piala Dunia yang sangat menentukan.


Program Latih Tanding

Penyerang Irak bernomor punggung 18, Aymen Hussein, merayakan gol pertamanya bersama rekan satu timnya dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 antara Irak dan Palestina di Stadion Internasional Basra, Basra, pada 10 Oktober 2024. (Hussein FALEH/AFP)

Ahmed Khudair kepada media olahraga Irak, Winwin, mengemukakan persiapan final tim berjulukan Singa Mesopotamia masih dibutuhkan.

Salah satu tolok ukurnya adalah uji coba atau latih tanding dengan sebuah tim sebelum menghadapi Timnas Indonesia maupun Arab Saudi.

"Timnas Irak perlu memainkan satu pertandingan persahabatan terakhir sebelum memasuki Kualifikasi Piala Dunia mendatang," ujar Ahmed Khudair.

"Saya pikir pengalaman ini sangat penting, meskipun melalui pemusatan latihan domestik dan pertandingan latihan melawan klub Irak."

"Pertandingan seperti itu akan memberi Graham Arnold gambaran yang lebih jelas tentang kesiapan para pemainnya," lanjut pria berusia 50 tahun.


Makin Matang

Selebrasi para pemain Irak merayakan gol ke gawang Indonesia yang dicetak Aymen Hussein (kedua kiri) melalui eksekusi penalti pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Timnas Irak belum lama ini beruji coba di Thailand, untuk meramaikan turnamen Piala Raja Thailand 2025. Irak keluar sebagai juaranya setelah menang masing-masing 2-1 atas Hong Kong dan 1-0 atas Thailand.

Hasil tersebut membuat tim besutan Graham Arnold ini bersiap dengan mantap dan tenang menghadapi Grup B putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Timnas Irak sejauh ini di bawah kepemimpinan pelatih Graham Arnold telah memainkan empat pertandingan dengan hasil menang tiga kali dan kalah satu kali.

"Pelatih telah meningkatkan tingkat persiapan fisik para pemain, tetapi masalah keharmonisan mengharuskan mereka memainkan lebih banyak pertandingan," ujar Ahmed Khudair.

"Gaya dan metode terbaru yang diterapkan Arnold mengharuskan pertandingan praktis di lapangan untuk segera menunjukkan hasil bagi Timnas Irak, yang saat ini membutuhkan semua bintang dan pemainnya untuk berada dalam kondisi fisik dan mental terbaik untuk bulan depan," tegasnya.


Kedalaman Skuad

Para pemain Timnas Irak berpose untuk foto tim sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia antara Korea Selatan dan Irak di Yongin pada 15 Oktober 2024. (JUNG YEON-JE/AFP)

Pria yang memperkuat Timnas Irak selama periode 2000-an tersebut mengamati kedalaman skuad Aymen Hussein dkk. Sosok Sherko Karim bisa menambah kekuatan di sektor bek kanan, meski posisi aslinya adalah sayap menyerang.

Selain itu Irak masih punya Hussein Ali yang dinilai lebih layah mengisi posisi bek kanan. Patut dicatat Hussein Ali baru-baru ini bergabung dengan Pogon Szczecin, klub Polandia dengan kontrak tiga tahun dan opsi perpanjangan satu musim.

"Sherko Karim dapat digunakan untuk menghubungkan serangan dan pertahanan, tetapi tim nasional membutuhkan pengalaman praktis yang mencerminkan apa yang diterapkan dalam latihan," ujar Ahmed Khudair.

"Sehebat dan sehebat apa pun Sherko Karim, ia tidak akan mampu menempati posisi bek kanan, yang membutuhkan pemain dengan kualitas khusus, yang semuanya tersedia dalam diri Hussein Ali, yang dianggap terbaik di antara rekan-rekannya," tukasnya.

Sumber: Winwin

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}