Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Seperti Repetisi Musim Sebelumnya, Persis Kembali Kembang Kempis di Awal Musim hingga Terseret ke Zona Merah

Seperti Repetisi Musim Sebelumnya, Persis Kembali Kembang Kempis di Awal Musim hingga Terseret ke Zona Merah

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-03 22:30:02
Dilihat:5 Pujian
Persis Solo menelan kekalahan 0-1 dari Borneo FC pada laga pekan keenam BRI Super League di Stadion Segiri, Samarinda, Senin (22/9/2025) malam WIB. (dok. Persis Solo)

Solo - Seperti mengulang edisi-edisi sebelumnya, Persis Solo kembali mengalami periode yang buruk ketika mengawali kompetisi BRI Super League 2025/2026. Catatan tanpa kemenangan yang tak kunjung berakhir menyeret Laskar Sambernyawa ke zona merah klasemen.

Musim ini, Persis Solo hanya sanggup mengamankan satu kemenangan dari tujuh laga awalnya di kasta tertinggi. Enam laga terakhir masih belum menghasilkan hasil positif karena skuad asuhan Peter de Roo tak kunjung menang.

Dengan koleksi lima poin, Laskar Sambernyawa kini terperosok di peringkat ke-17, alias satu strip dari dasar klasemen sementara. Mereka hanya unggul satu poin di atas Semen Padang yang menempati posisi juru kunci.

Performa Persis yang kembang kempis pada awal BRI Super League ini seperti menjadi repetisi dari musim-musim sebelumnya. Laskar Sambernyawa seringkali tertatih-tatih pada awal musim hingga menyeret mereka ke papan bawah.


Awal Musim Terburuk

Persis Solo di BRI Super League 2025/16. (Dok. iLeague.id)

Bisa dibilang, catatan satu kali menang plus dua imbang yang diukir Persis pada tujuh laga awal ini menjadi salah satu periode terburuk sejak mereka berhasil promosi ke kasta tertinggi pada musim 2022/2023.

Ketika itu, pada musim pertamanya di kasta tertinggi, mereka bisa meraih dua kemenangan dari tujuh laga awal. Meskipun demikian, Laskar Sambernyawa saat itu sempat menelan empat kekalahan beruntun pada awal musim.

Pada edisi berikutnya, capaian Persis bisa lebih baik. Tim asal Kota Bengawan ini mampu mengukir dua kemenangan dan tiga imbang dari tujuh laga awal edisi 2023/2024. Ini jadi prestasi terbaik dalam empat tahun terakhir.

Sayangnya, penurunan kembali terjadi pada musim 2024/2025. Laskar Sambernyawa menghasilkan satu kemenangan dan satu imbang, sehingga terseret ke papan bawah. Sepanjang musim, mereka lebih sering berada di peringkat ketiga terbawah.Peter de Roo mengakui, hasil akhir memang belum sesuai dengan harapan. Namun, dia tetap merasa bangga dengan cara pemain mengatasi situasi sulit. Menurut Peter, pemain tetap punya semangat yang tinggi di lapangan.

“Jika kita melihat deretan klub yang harus dihadapi pada enam hingga delapan pekan terakhir, saya tidak hanya bicara tentang hasil akhirnya saja. Dengan fakta bahwa ada banyak sekali pemain yang absen, dan kita harus melihat bagaimana kami kalah pada laga tersebut.”

“Maka, sikap yang bisa saya miliki ialah merasa sangat bangga dengan bagaimana para pemain bisa meng-handle dirinya sendiri, karena mereka bisa terus berjuang,” kata juru taktik berusia 55 tahun tersebut.


Kehilangan Amunisi Asing

Salah satu problem terberat yang dialami Persis Solo pada awal musim ini ialah rontoknya komposisi skuad mereka pada awal musim. Ada banyak permasalahan yang menimpa Laskar Sambernyawa sehingga kehilangan sejumlah kekuatannya.

Problem pertama dimulai dengan absennya Fuad Sule. Gelandang asal Irlandia ini ternyata membawa sanksi larangan bermain sebanyak sembilan laga dari klub sebelumnya. Sempat bermain pada laga pertama, dia akhirnya harus absen hingga pekan ke-10.

Kondisi ini disusul dengan cederanya Adriano Castanheira yang mengalami masalah pada hamstring-nya. Padahal, pemain asal Portugal ini adalah salah satu amunisi penting yang selalu turun penuh selama 2x45 menit pada dua laga pertama.

Masalah bertambah parah ketika Sho Yamamoto mendapatkan dua kartu merah pada lima laga awal. Pada laga pertama, dia sudah diusir wasit karena dua kartu kuning. Setelah itu, saat melawan Persijap, dia memperoleh kartu merah dan harus absen tiga laga berikutnya.

Absennya Sho jelas mempengaruhi kondisi Persis. Sebab, dia adalah pemain penting Laskar Sambernyawa sejak musim lalu. Kontribusinya juga sangat apik karena sudah mengoleksi dua gol dari dua laga awal musim ini.

 


Setelah Jeda Kompetisi

Kini, Persis Solo memiliki banyak waktu untuk memperbaiki sejumlah catatan merahnya selama BRI Super League 2025/2026 memasuki masa jeda karena agenda FIFA Matchday. Ada waktu sekitar tiga pekan bagi Persis untuk berbenah.

Mereka baru akan kembali bertanding pada pekan ke-9 saat menjamu Malut United di Stadion Manahan, Solo, pada Senin (20/10/2025). Menuju laga ini, Peter berharap anak asuhnya bisa segera komplet.

Sebab, apabila para amunisi Laskar Sambernyawa pulih dari cedera, juru taktik asal Belanda itu merasa yakin timnya dapat kembali bersaing. Walau demikian, masih ada beberapa nama yang dipastikan absen karena sanksi larangan bermain.

“Jika kami bisa segera diperkuat pemain-pemain yang absen, saya yakin ini akan menjadi periode krusial dalam kompetisi musim ini yang bisa sangat penting bagi kami. Saya sangat yakin dengan hal itu,” kata Peter.   

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}