Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mantan Kapten Timnas Indonesia: Perjuangan Pemain Harus Diapresiasi, tapi Ada Perbedaan Kualitas di Era STY dan Patrick Kluivert

Mantan Kapten Timnas Indonesia: Perjuangan Pemain Harus Diapresiasi, tapi Ada Perbedaan Kualitas di Era STY dan Patrick Kluivert

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-13 17:30:02
Dilihat:4 Pujian
Ekspresi pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae Yong setelah melawan Chinese Taipei U-23 dalam pertandingan Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (9/9/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Jakarta Impian Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 hancur. Adalah kekalahan 0-1 dari Irak pada lanjutan Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Bermain di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, Timnas Indonesia takluk lewat gol semata wayang Zidane Iqbal pada menit ke-76.

Kekalahan tersebut membuat langkah tim Merah-Putih terhenti untuk bisa melaju ke putaran final Piala Dunia tahun depan. Indonesia dipastikan menjadi juru kunci Grup B ronde keempat Kualifikasi.

Sebelumnya, Timnas Indonesia dipaksa kalah 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi. Dua kekalahan membuat anak asuh Patrick Kluivert menjadi juru kunci Grup B dengan nilai 0, dan harus melupakan tiket ke Piala Dunia Amerika Utara 2026.


Sudah Maksimal

Pemain Timnas Indonesia, Mauro Zijlstra (kiri) berebut bola dengan pemain Iraq, Zaid Tahseen dalam laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (11/10/2025) waktu setempat. (AP Photo/Ali Issa)

Mantan penggawa Timnas Indonesia, Agung Setyabudi memberikan pendapatnya mengenai kegagalan Jay Idzes lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Menurutnya, jerih payah seluruh pemain harus tetap diapresiasi.

Diakuinya memang tidak akan mudah bisa melewati adangan lawan-lawan di fase krusial dan menentukan seperti ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia. Terutama Arab Saudi yang sangat diuntungkan sebagai tuan rumah.

Ia melihat ada perbedaan kualitas permainan Timnas Indonesia saat era dilatih oleh Shin Tae-yong dan sekarang oleh Patrick Kluivert.

"Sudah maksimal perjuangan para pemain Timnas Indonesia. Tim lawan juga punya kualitas. Menurut saya ada beberapa catatan, seperti pemain lawan dengan mudah sekali melakukan shooting," terang bek kanan Timnas Indonesia periode 1993-2004 itu.


Bermain Kurang Rapat

Para pemain Timnas Indonesia berpose untuk foto bersama sebelum pertandingan babak keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Irak dan Indonesia di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12-10-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Ali Issa)

Ia tak menyebut sosok Patrick Kluivert sebagai biang kegagalan Timnas Indonesia ke putaran final Piala Dunia. Di sisi lain, mantan kapten Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 itu juga yakin Kluivert punya pertimbangan kuat dengan susunan pemain yang dipilihnya.

"Ada jarak atau gap antar pemain yang longgar membuat lawan mudah mengembangkan permainan. Beda waktu Shin Tae-yong, yang begitu rapat dan cekatan, membuat lawan kesulitan merebut maupun menguasai bola," imbuh pria asal Solo.

"Kemudian setiap dapat peluang selalu kurang dimaksimalkan menjadi gol."

"Sebenarnya semua hak pelatih dalam menyusun komposisi pemain dan strategi di lapangan. Kemudian hal biasa ada pemain sedikit kehilangan konsentrasi di laga-laga penting seperti kemarin," tegasnya.

 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}