Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Perbandingan Rapor Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert Saat Latih Timnas Indonesia: Masa Kerja 5 Tahun Vs 10 Bulan

Perbandingan Rapor Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert Saat Latih Timnas Indonesia: Masa Kerja 5 Tahun Vs 10 Bulan

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-15 16:30:02
Dilihat:3 Pujian
Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong. (Bola.com/Dok.Instagram Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong).

Jakarta - Perjalanan Timnas Indonesia untuk menuju panggung putaran final Piala Dunia 2026 harus terhenti. Langkah itu benar-benar berakhir di ronde keempat Kualifikasi zona Asia.

Timnas Indonesia selalu keok dari lawan-lawannya yakni Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) selama babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hasil yang membuat skuad Garuda finis sebagai juru kunci Grup B dan melupakan tiket ke Piala Dunia tahun depan.

Perjalanan Timnas Indonesia tak lepas dari peran dua sosok pelatih yang memimpin dalam periode ini. Pertama adalah Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang bekerja sekitar 5 tahun sejak 2020.

Kemudian tongkat estafet berpindah ke Patrick Kluivert, juru taktik asal Belanda yang bekerja sejak Januari 2025, atau dalam 10 bulan terakhir menangani tim Merah-Putih.

Yuk simak ulasan menarik tentang rapor pelatih Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert saat menangani Timnas Indonesia berikut ini:

 


Kiprah Awal STY di Timnas Indonesia

Ilustrasi - Shin Tae-yong dengan Tulisan Korea

Pandemi Covid-19 mengganggu awal kiprah Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia. Rapor awalnya juga tidak mengesankan. Indonesia dikalahkan Vietnam (0-4) dan Uni Emirat Arab (0-5) di sisa kualifikasi Piala Dunia 2022.

Selepas ajang itu, Shin Tae-yong menunjukkan kebolehannya. Dengan skuad muda rata-rata 23,8 tahun, dia membawa Indonesia mencapai final Piala AFF 2020.

Juni 2022, sosok berusia 54 tahun itu lalu mempersembahkan tiket Piala Asia 2023. Di ajang itu, Indonesia bersama Shin Tae-yong kembali mencetak sejarah dengan mencapai babak gugur untuk pertama kali.

Shin Tae-yong juga membantu timnas level usia mencapai Piala Asia U-23 2024. Di sana Garuda Muda unjuk gigi. Mengalahkan Australia dan Yordania, mereka melaju ke babak gugur.

Indonesia kemudian menyisihkan negara asal Shin Tae-yong 11-10 (2-2) melalui adu penalti di perempat final, sebelum dikalahkan Uzbekistan dan Irak untuk mengakhiri kompetisi pada peringkat empat.

Kekalahan dari dua negara terakhir juga menghambat ambisi Indonesia mengikuti Olimpiade 2024. Garuda Muda akhirnya gagal tampil di Paris usai ditaklukkan Guinea pada play-off antarkonfederasi.

Meski begitu, kesuksesan membawa timnas senior dan U-23 ke babak gugur Piala Asia berbuah kontrak baru bagi Shin Tae-yong. Dia dipertahankan hingga 2027.

 


Prestasi Apik di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia

Shin Tae-yong adalah pelatih Timnas Indonesia.

Masih menyangkut soal kiprah Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan ini juga punya rapor cukup mengesankan membawa Timnas Indonesia senior berlaga di Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pada ajang Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar, Timnas Indonesia kalah dengan skor identik 1-3 dari Irak dan Jepang, kemudian menang 1-0 atas Vietnam. Menempatkan Indonesia lolos ke babak 16 besar melalui jalur peringkat ketiga terbaik.

Meski dihentikan oleh Australia di babak 16 besar, STY menorehkan prestasi untuk kali pertama timnas Indonesia berhasil menembus fase gugur Piala Asia. Sebelumnya, kiprah Tim Garuda selalu terhenti di babak penyisihan grup yaitu pada 1996, 2000, 2004, dan 2007.

Seiring itu, Shin Tae-yong membantu timnas senior mencapai ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Garuda jadi satu-satunya wakil Asia Tenggara pada fase tersebut.

STY memimpin enam laga bersama Timnas Indonesia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan perincian satu kali menang, dua kali imbang, dan tiga kali kalah. Hingga akhirnya PSSI membuat keputusan mengejutkan dengan mengganti STY dengan Patrick Kluivert pada bulan Januari 2025.

Selama lima tahun melatih Timnas Indonesia level senior, STY memainkan 57 pertandingan resmi dengan hasil 26 kemenangan, 14 kali imbang, dan 17 kekalahan. Rata-rata STY mempersembahkan 1,61 poin setiap pertandingannya.

 


Rapor Patrick Kluivert

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mengikuti sesi konferensi pers jelang laga melawan Bahrain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Senin (24/3/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Patrick Kluivert ditunjuk menangani Timnas Indonesia pada awal Januari 2025. Dari periode selama Januari ke Oktober 2025,Patrick Kluivert telah menjalani 8 pertandingan bersama Timnas Indonesia di semua ajang.

Sayangnya, dalam 8 pertandingan itu rapor Kluivert terbilang miris, yakni 3 kali menang, 1 kali imbang, dan 4 kali kalah. Kemenangan Timnas Indonesia era Kluivert diraih saat menang 1-0 atas Bahrain dan China di putaran ketiga, serta 6-0 atas Taiwan dalam laga uji coba awal September lalu.

Hasil imbang diraih dalam uji coba kedua saat ditahan 0-0 oleh Lebanon setelah menang lawan Taiwan. Adapun 4 kekalahan diraih dengan skor yang terbilang telak. Tim Garuda menyerah 1-5 dari Australia, 0-6 dari Jepang, 2-3 dari Arab Saudi, dan 0-1 dari Irak.

Dengan demikian, rata-rata poin yang diraih Timnas Indonesia era Kluivert adalah 1,25 dengan 10 poin dari 8 laga.

Catatan buruk juga terlihat dari sisi produktivitas. Indonesia mencetak 11 gol dari 8 laga dan kebobolan 15 kali. Artinya, secara rata-rata Timnas Indonesia nyaris kebobolan 2 kali pada era kepelatihan Kluivert.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}