Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Bukan Shin Tae-yong, Pengamat Sebut 2 Pelatih Ini Lebih Cocok Tangani Timnas Indonesia

Bukan Shin Tae-yong, Pengamat Sebut 2 Pelatih Ini Lebih Cocok Tangani Timnas Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-15 23:30:02
Dilihat:5 Pujian
Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak Ole Romeny ke gawang China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jakarta - Tuntutan Patrick Kluivert untuk mundur dari jabatan pelatih Timnas Indonesia terus menjadi bahasan menarik setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026.

Masa depan mantan striker Timnas Belanda itu masih akan ditentukan PSSI lewat rapat Exco. Namun kali ini, para petinggi PSSI harus cermat, bijak, dan tak perlu terburu-buru mengambil keputusan soal pelatih baru nanti.

Mereka harus mengambil hikmah dan tak mengulangi kesalahan awal tahun ini yang tiba-tiba memecat Shin Tae-yong dan menunjuk Patrick Kluivert sebagai penggantinya.

Namun, bola liar terus bergulir. Para pengamat dengan pandangan dan pengalamannya coba mengapungkan beberapa nama arsitek asing yang dinilai pantas menggantikan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia. 


Bukan Shin Tae-yong

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, menunjukkan lambang khas The Jak sebelum pertandingan pekan ke-23 BRI Liga 1 2023/2024 antara Persija Jakarta melawan PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Patriot Chandra Bhaga, Bekasi, Sabtu (16/12/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Nama Shin Tae-yong, mantan juru taktik Timnas Indonesia periode 2020 hingga 2024 kembali menguat. Dua sosok yang kini beredar di BRI Super League 2025/2026, seperti Bojan Hodak dan Jean-Paul van Gastel pun disodorkan.

Bojan Hodak menorehkan prestasi mentereng dengan mengantarkan Persib Bandung back to back juara BRI Liga 1. Sementara itu, Van Gastel cukup sukses mendongkrak performa PSIM Yogyakarta, meskipun Super League musim ini masih seumur jagung.

Namun, Efendi Aziz menyebut Thomas Doll dan Bernardo Tavares sebagai pembanding dari figur yang beredar di permukaan. Thomas Doll adalah mantan pelatih Persija musim 2022 hingga 2024.

 


Punya Kemampuan Seperti Shin Tae-yong

Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares saat laga pekan ke-3 BRI Liga 1 2023/2024 menghadapi Persikabo 1973 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (14/7/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Adapun Bernardo Tavares baru berpisah dengan PSM, karena menuntut hak gaji yang tertunggak beberapa bulan. Apa alasan pengamat sepak bola asal Kabupaten Malang itu menyebut kedua nama itu?

"Kita harus akui Shin Tae-yong telah meninggalkan legacy fondasi kuat di sepak bola Indonesia. Terutama cara dia mengorbitkan pemain muda. Thomas Doll dan Bernardo Tavares punya kemampuan seperti Shin Tae-yong ketika melatih di Indonesia," katanya.

Buktinya juru taktik asal Jerman dan Portugal itu menyumbang pemain muda terbanyak yang sering dipanggil Shin Tae-yong di Timnas Indonesia kelompok umur.

"Menurut saya, Shin Tae-yong tak harus kembali melatih Timnas Indonesia karena pro dan kontranya sangat kuat. Jika terus berpolemik, Timnas Indonesia tak akan maju. Sosok Thomas Doll dan Bernardo Tavares lebih netral. Mereka paham sepak bola Indonesia," ucapnya.

 


Bakal Jadi Kekuatan Bagus

Namun, mantan gelandang Arema era Galatama itu menengarai status Thomas Doll yang pernah menukangi Persija bisa muncul penolakan dari pendukung Persib.

"Kelemahan Thomas Doll karena dia eks pelatih Persija. Kemarin Patrick Kluivert memainkan Marc Klok dan Beckham Putra lawan Arab Saudi, ada kecemburuan. Ironisnya Klok dan Beckham tampil kurang bagus. Maka Bernardo Tavares lebih realistis," jelasnya.

Apalagi karakter sepak bola Portugal gabungan dari gaya Amerika Latin dan Eropa yang mengombinasikan permainan bola pendek dan panjang.

"Kita lihat bagaimana permainan PSM di tangan Bernardo Tavares. Saya kira pemain lokal kita punya gaya ala Brasil. Sementara yang naturalisasi kental Eropa-nya. Jika bisa dipegang tangan yang tepat akan jadi kekuatan bagus," tuturnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}