Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Reaksi Berkelas Pelatih Futsal Timnas Indonesia tentang Spanduk Suporter Jangan Ganti Hector Souto dengan Patrick Kluivert

Reaksi Berkelas Pelatih Futsal Timnas Indonesia tentang Spanduk Suporter Jangan Ganti Hector Souto dengan Patrick Kluivert

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-02 16:30:02
Dilihat:3 Pujian
Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Hector Souto saat laga uji coba melawan Australia di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (01/11/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jakarta - Suporter Timnas Futsal Indonesia membentangkan spanduk bertuliskan "Don't Change Souto with Patrick" ketika Timnas Futsal Indonesia beruji coba melawan Timnas Futsal Australia.

Banner yang dikibarkan di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, pada Sabtu (2/11/2025) diyakini mengandung pesan satire kepada PSSI.

Souto yang dimaksud adalah Hector Souto, pelatih Timnas Futsal Indonesia. Sementara, Patrick ialah Patrick Kluivert, mantan pelatih timnas sepak bola senior yang baru lengser pada pertengahan Oktober 2025.

Disinggung mengenai spanduk dari suporter itu, Souto memberikan jawaban berkelas. Arsitek asal Spanyol itu menghargai kinerja Kluivert ketika masih menangani timnas senior.

"Untuk seorang penyerang, tentu Patrick Kluivert jauh lebih baik. Saya tidak punya komentar soal itu," ujar Souto.


Saling Respek

Deretan pemain Timnas Futsal Indonesia berfoto bersama sebelum laga uji coba melawan Australia di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (01/11/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Souto mengungkapkan bahwa sportivitas adalah hal yang harus dijunjung tinggi, baik oleh pemain, pelatih, maupun penggemar. Dia menilai penghormatan terhadap sesama adalah bagian penting dalam dunia olahraga.

"Bagaimana bisa Anda membicarakan hal seperti itu? Maaf saya harus mengatakan ini, tetapi itu bukanlah budaya. Olahraga adalah budaya. Kita harus saling menghormati," jelas Souto.

"Dalam olahraga, Anda bisa kalah, Anda bisa menang. Anda bisa suka, Anda bisa tidak suka. Namun pada akhirnya, semua orang berusaha memberikan yang terbaik," imbuhnya.

Juru taktik berusia 43 tahun itu menilai bahwa kegagalan merupakan bagian alami dari perjalanan seorang pelatih maupun pemain. Bagi Souto, yang terpenting adalah bagaimana seseorang tetap berusaha maksimal dan menerima hasil dengan lapang dada.


Nasib Hector Souto

Souto pun juga tidak tahu nasibnya akan seperti apa jika Timnas Futsal Indonesia dicap gagal di SEA Games 2025 di Thailand pada Desember tahun ini.

"Saya yakin, pada masanya, Patrick juga telah berusaha sekuat tenaga. Mungkin dia tidak berhasil, tapi hal seperti itu bisa terjadi pada siapa pun bahkan pada saya di SEA Games 2025," ungkap Souto.

"Bisa saja saya gagal dan kemudian dipecat, lalu orang lain datang menggantikan saya seperti halnya Souto. Pada akhirnya, kita harus menghormati setiap orang," terangnya.


Mengidolakan Patrick Kluivert

Souto mengenang masa mudanya ketika mengidolakan Kluivert yang dikenal sebagai satu di antara penyerang terbaik di Eropa. Souto mengaku banyak belajar dari mantan bintang Barcelona itu, terutama tentang profesionalisme dan dedikasi dalam sepak bola.

"Tentu saja, ayah saya akan senang melihat hal ini, begitu pula keluarga saya. Tapi tidak, saya sangat menghormati Patrick Kluivert. Dia adalah satu di antara idola saya saat remaja meski sekarang saya sudah tua," ucap Souto.

"Saya juga melihat dia sebagai pribadi yang sangat baik, orang yang benar-benar baik," paparnya.


Rendah Hati

Souto memilih untuk menunjukkan kerendahan hati dan sikap tenang menghadapi euforia publik. Dia tidak ingin larut dalam pujian, melainkan terus fokus bekerja demi kemajuan Timnas Futsal Indonesia.

"Jadi, apakah saya punya komentar soal itu? Tidak ada. Para pendukung mungkin ingin mengangkat saya setinggi langit, tetapi saya tetap berpijak di bumi," imbuh Souto.

"Saya yakin saya bisa menjelaskan kepada Anda apa yang sedang kami bicarakan, dari mana saya berasal, dan sebagainya. Intinya, saya tetap membumi. Kita semua sama. Jadi, tidak ada yang perlu saya komentari tentang hal itu," jelasnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}