Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Bung Towel Dukung PSSI Tak Buru-Buru Tunjuk Pelatih Baru Timnas Indonesia: Singgung Situasi Berat hingga Sentimen STY

Bung Towel Dukung PSSI Tak Buru-Buru Tunjuk Pelatih Baru Timnas Indonesia: Singgung Situasi Berat hingga Sentimen STY

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-04 23:30:02
Dilihat:4 Pujian
Timnas Indonesia. (Bola.com/Dok.Instagram Jay Idzes).

Jakarta - Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, menelisik alasan PSSI yang sampai saat ini tak kunjung memilih pelatih baru Timnas Indonesia. Ada sejumlah pertimbangan yang tengah dihadapi federasi hingga menunda seleksi juru taktik anyar Skuad Garuda.

Tommy Welly mengatakan, alasan utama mengapa PSSI tak terburu-buru menunjuk pelatih Timnas Indonesia ialah urgensinya. Tidak ada agenda terdekat yang harus dihadapi Jay Idzes dan kawan-kawan, selain kalender FIFA Matchday November 2025.

“Apakah menunjuk pelatih baru Timnas Indonesia harus dalam waktu dekat ini? Apakah itu harus Oktober atau November? Kan tidak. Karena urgensinya tidak ada,” ujar Tommy Welly seperti dikutip dari acara Dua Sisi di YouTube.

“FIFA Matchday November 2025 kan sudah diplot PSSI untuk kepentingan Timnas Indonesia U-22 yang bersiap menghadapi SEA Games 2025. Sedangkan untuk Timnas Indonesia senior, tidak ada urgensinya,” lanjut lelaki asal Bandung tersebut.

Pengamat yang akrab disapa Bung Towel itu mengatakan, peringkat FIFA yang terancam turun karena tak menggelar laga internasional sebetulnya bukan masalah besar. PSSI bisa saja menaikkan status laga uji coba Timnas Indonesia U-22 pada November 2025.

“Memang ini bisa berpengaruh bagi peringkat FIFA, tetapi kan bisa dikejar nanti. Bisa juga diajukan yang besok itu, laga uji coba Timnas U-22 dinaikkan statusnya menjadi friendly match A, walaupun yang bermain skuad U-22. Itu kan hanya masalah administrasi saja,” ujar dia.

 


PSSI Hadapi Situasi Sulit

Indonesia unggul lebih dulu pada menit ke-11 lewat eksekusi penalti yang sempurna Kevin Diks. Tampak dalam foto, pemain Indonesia, Kevin Diks (kanan) merayakan gol pada pertandingan pertama Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Rabu 8 Oktober 2025 waktu setempat atau Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. (AP Photo)

Menurut Bung Towel, PSSI saat ini tengah menghadapi situasi sulit yang menjadi pertimbangan utama dalam merumuskan kebijakan. Situasi ini mencuat setelah Skuad Merah Putih asuhan Patrick Kluivert gagal lolos ke Piala Dunia 2026.

“Saat ini, situasinya memang sulit. Sejak kalah dari Arab Saudi, ada manajer timnas bicara soal situasi internal tim, lalu kemudian kalah dari Irak. Setelah itu, pulang ke Indonesia dan situasinya sulit,” kata dia.

“Jadi, ini adalah keputusan paling strategis bagi federasi untuk segera mencopot Patrick Kluivert. Situasinya semakin sulit karena selalu ada sentimen masa lalu yang selalu dibawa-bawa,” lanjut Bung Towel menjelaskan.

Karena situasi inilah, menurut kaca mata Bung Towel, federasi memilih untuk menunggu waktu agar gejolak yang mengarah kepada PSSI bisa menurun. Dia juga menyinggung soal kedewasaan publik dalam merespons kegagalan ini.

“Kenapa PSSI tidak terburu-buru menunjuk pelatih untuk FIFA Matchday November ini, tetapi sampai harus menunggu FIFA Matchday periode Maret 2026, karena saya merasa PSSI sedang cooling down. Karena ini soal kedewasaan kita semua,” ujar dia.

 


Bayang-Bayang Masa Lalu

Ekspresi kemarahan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong terhadap pelatih Thailand, Alexandre Polking dalam laga matchday ketiga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (29/12/2022) sore WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Menurut Bung Towel, jika saja PSSI terburu-buru dalam menunjuk pelatih Timnas Indonesia, maka tantangannya bakal semakin besar. Dia mengatakan, ini tak terlepas dari sentimen publik yang masih dibayang-bayangi sosok Shin Tae-yong.

“Karena, siapa pun nanti yang akan dipilih oleh PSSI, selama atmosfer sepak bola kita masih dibayang-bayangi dengan nama STY, dan tidak secara fair secara sepak bola ada wacana yang bagus dalam diskusinya, akan sangat berat bagi siapa pun yang ditunjuk jadi pelatih Timnas Indonesia,” katanya.

Selain itu, dia juga menyinggung soal drama yang mengiringi penunjukan pelatih Timnas Indonesia ini. Sebab, ini adalah pergantian pelatih yang paling memunculkan banyak drama sepanjang sejarah skuad Garuda.

“Yang menjadi pertanyaan adalah, ada agenda apa sehingga muncul sentimen-sentimen seperti itu? Yang kedua, orkestrasi atau drama-drama semacam ini kan bukan hal yang baru. Apakah ini murni sepak bola?”

“Aspek itulah yang selama ini saya kritik, karena tidak murni sepak bola. Karena, dalam sejarah sepak bola Indonesia, baru kali inilah pergantian pelatih begitu panjang dramanya,” lanjut lelaki jebolan Universitas Padjajaran itu.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}