Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Perjalanan Karier Sepak Bola Jonny Campbell dari Amerika Serikat Hingga Berlabuh ke Indonesia

Perjalanan Karier Sepak Bola Jonny Campbell dari Amerika Serikat Hingga Berlabuh ke Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-19 10:30:02
Dilihat:0 Pujian
Selebrasi bek Persela Lamongan Jonny Cambpell usai membobol gawang Persijap Jepara pada Liga 2 2023/2024, Minggu (10/12/2023). (Dok. Persela Lamongan)

Jakarta Bek asing Adhyaksa FC, Jonny Campbell membagikan kisah panjang perjalanan karier sepak bolanya dari Amerika Serikat hingga berlabuh ke Indonesia.

Pemain berusia 34 tahun ini mengaku bahwa ia sebagai orang Amerika Serikat tumbuh dengan memainkan banyak olahraga. Namun, ketika menginjak usia 11-12 tahun, ia sadar harus memilih olahraga yang dianggap serius untuk ditekuni.

Karena sepak bola sebagai olahraga favoritnya, Jonny pun memilih olahraga si kulit bundar. Apalagi, sejak kecil Jonny sudah mencintai klub Liga Inggris, Arsenal.

"Arsenal adalah klub utamaku. Aku menonton Arsenal sejak kecil, itu membuatku jatuh cinta pada sepak bola. Dan ya, sejak umur 11–12 aku mulai fokus pada sepak bola saja. Berhenti main olahraga lainnya," kata Jonny dalam wawancaranya di youtube Bicara Bola.

Dia menjelaskan sepak bola di Amerika Serikat dengan negara lainnya sangat berbeda. Awal perjalanannya, ketika ia harus bermain sepak bola sambil kuliah. Setelah lulus kuliah, dia akhirnya resmi menjadi pemain profesional.

Beberapa tahun Jonny bermain untuk klub USL Championship atau kompetisi kasta kedua Liga Amerika Serikat. Dia mengaku sebenarnya punya keinginan besar untuk bermain di kompetisi teratas Liga Amerika, tetapi terhalang karena ketatnya persaingan dan regulasi pemain lokal.

"Pernah, pada satu titik. Tapi setelah mencapai usia tertentu, makin sulit menembus MLS sebagai pemain lokal Amerika," ucapnya.

"Jadi ketika aku bermain di divisi dua, aku merasa peluangku lebih besar di luar negeri.Susah mendapat kesempatan ketika baru lulus kuliah dan belum pernah jadi profesional," lanjutnya.

 


Diajak Pemain Liga Thailand

Kesempatan untuk bermain di luar negeri akhirnya datang. Jonny dipertemukan dengan seseorang yang pernah bermain di kompetisi Thailand dan mengajaknya berkarier di Asia Tenggara.

"Kami tetap berkomunikasi saat aku bermain di USL. Dia bilang Thailand dan Asia Tenggara adalah tempat yang bagus dan peluangnya besar untuk pemain asing," ungkapnya.

"Itu membuatku tertarik. Tapi ketika aku datang ke Asia Tenggara, aku tidak tahu apa pun soal Thailand atau sepak bola di Asia Tenggara. Aku hanya ingin mengambil risiko dan melihat bagaimana hasilnya. Ya, begitulah semuanya terjadi," tambahnya.

Bagi dia, motivasi terbesar bermain di luar negeri adalah ingin berkembang secara karier. Sebab, selama di Amerika Serikat, Jonny lebih banyak bermain di divisi kedua.

Saat pertama kali tiba di Thailand, Jonny mengalami culture shock, baik secara lingkungan dan hal-hal kecil seperti toilet yang berbeda dengan negara kelahirannya.

"Bukan orang-orangnya, tapi Asia Tenggara umumnya yang tidak semaju AS. Hal-hal seperti toilet berbeda. Kamu harus menggunakan semprotan air. Aku tidak terbiasa. Di AS tidak ada itu," terangnya.


Cocok dengan Thailand

Jonny Campbell, bek asal Amerika Serikat yang mencetak gol pada laga debutnya di Liga 2 2023/2024 bersama Persela Lamongan, Minggu (10/9/2023) di Stadion Surajaya, Lamongan. (Bola.com/Abdul Aziz)

Mengenai sepak bola Thailand, Jonny menilai gaya bermain di negara Gajah Putih sangat cocok dengan dirinya. Menurutnya, sepak bola Thailand mengandalkan taktik dan penguasaan bola.

"Aku suka. Karena di AS, sebagai bek tengah, permainannya sangat fisikal. Aku bangga dengan teknikku, sebagai bek teknis. Di Thailand, gaya bermainnya lebih cocok untukku. Gaya permainannya tiki-taka, banyak penguasaan bola. Itu cocok dengan gaya bermain ku," jelasnya.

Berdasarkan data, Jonny selama berada di Thailand, Jonny bermain untuk klub Chachoengsao FC pada musim 2017/2018. Setahun di Thailand, dia melanjutkan perjalanan karier di Kamboja dengan bergabung klub Phnom Penh  musim 2018 dan Svay Rieng pada 2019.

Tiga tahun di Kamboja, Jonny kemudian hijrah ke klub Liga Filipina, United City. Namun, karena wabah COVID-19 yang melanda Asia Tenggara, Jonny akhirnya pulang kampung ke Amerika.

Setelah situasinya aman, dia memutuskan kembali ke Asia Tenggara dan bergabung ke klub Tiffy Army FC di Liga Kamboja musim 2022. Kemudian, Jonny berlabuh ke Klub Liga Vietnam, Cong An Ho Chi Minh City musim 2022.

"Di Vietnam, aku cedera di tengah musim. Di Vietnam, mereka keras soal pemain asing, hanya tiga per tim. Jika cedera, selesai. Jadi mereka mengganti pemain asing," terangnya.


Berawal dari Persela

Tawaran untuk bermain di Indonesia akhirnya datang dari Persela Lamongan musim 2023. Jonny direkrut untuk memperkuat barisan pertahanan Laskar Joko Tingkir.

Setelah gabung Persela, Jonny mengaku tidak merasakan culture shock seperti sebelumnya. Menurutnya, gaya hidup banyak orang di Asia Tenggara tidak jauh berbeda.

"Tidak terlalu, karena banyak negara Asia Tenggara mirip. Tidak sama tapi ada kemiripan.Perbedaan utamanya mungkin agama. Tapi soal perkembangan, kehidupan, dan gaya hidup sangat mirip. Jadi bukan culture shock besar bagiku," tuturnya.

Selama bermain untuk Persela, Jonny banyak mendapatkan pengalaman menarik dan unik yang tidak bisa dijelaskan. Dia juga merasakan kehangatan selama berseragam Persela.

"Aku punya Zulham Zamrun, Herman Dzumafo dan banyak pemain satu tim yang lucu dan banyak candaan di Persela," ucapnya.

Dia mengatakan bahwa Zulham Zamrun banyak membantu dalam berkomunikasi dengan pemain lokal.

"Sedikit. Aku sedang belajar bahasa Indonesia.  Aku rasa guru yang paling banyak memberi pengaruh adalah Zulham Zamrun. Sebagian besar hal baik," katanya.  

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}