Posisi saat ini: Rumah / Pesan / FAM Diminta Tidak Sembarangan Mengadukan Kasusnya ke CAS, Memang Masih Punya Bukti Lagi?

FAM Diminta Tidak Sembarangan Mengadukan Kasusnya ke CAS, Memang Masih Punya Bukti Lagi?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-20 13:30:02
Dilihat:0 Pujian
Ilustrasi Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Timnas Malaysia. (Bola.com/ X FA Malaysia)

Jakarta - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) merespons hasil banding yang ditolak FIFA atas kasus pemalsuan dokumen pemain naturalisasi mereka. Setelah keluar penolakan, jalur melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menjadi solusinya.

Seperti diketahui, FIFA telah mengonfirmasi dokumen yang diajukan untuk mendukung kelayakan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia adalah palsu.

Hal tersebut terungkap setelah Komite Banding FIFA mengeluarkan pernyataan resmi mengenai faktor-faktor penolakan banding yang diajukan FAM, terkait pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi.

Ketujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang terbukti melakukan pemalsuan dokumen yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Namun demikian, upaya FAM untuk membawa kasusnya ke CAS tidak akan semudah yang dibayangkan. Mereka harus punya bukti yang berbeda dan jauh lebih kuat untuk memenangkan kasus tersebut.

 


Banding Ditolak FIFA

Timnas Malaysia. (Bola.com/Dok.Facebook Timnas Malaysia).

Dalam kronologi kasus Timnas Malaysia, Komite Disiplin FIFA pada September menjatuhkan denda sebesar 350.000 franc Swiss (Rp7,2 miliar) kepada FAM setelah terbukti memalsukan dan memanipulasi dokumen tujuh pemain naturalisasi Malaysia.

Ketujuh pemain naturalisasi Malaysia juga ikut getahnya dengan mendapatkan sanksi berat berupa larangan bermain selama setahun plus denda 2.000 franc Swiss (Rp41 juta).

Komite Banding FIFA kemudian pada 3 November mengumumkan keputusannya untuk menolak banding yang diajukan FAM dan ketujuh pemain yang terlibat, sehingga menguatkan hukuman tersebut.

Melalui laporan setebal 64 halaman tersebut, Komite Banding FIFA mengungkap secara detail, termasuk rekaman wawancara dengan para pemain yang terlibat, dan menjadi dasar keputusan penolakan banding yang diajukan FAM sebelumnya.

 


Bakal Lemah di Pengadilan

FAM bereaksi melalui petingginya, Datuk Mohd Yusoff Mahadi, mengumumkan induk organisasi tertinggi sepak bola negaranya akan memulai proses membawa kasus ini ke CAS. Berarti FAM wajib punya bukti baru untuk penyelesaian di CAS.

Sebuah artikel diunggah media Malaysia, Berita Harian edisi Rabu (19/11/2025). Jika FAM benar-benar membawa kasusnya ke tingkat CAS, pertanyaan pun muncul.

Apakah mereka memiliki bukti 'tersembunyi' untuk diajukan ke CAS dalam upaya banding terakhir atas dugaan pemalsuan dokumen yang melibatkan tujuh pemain naturalisasi mereka?

Pengacara olahraga dan komersial, Nik Erman Nik Roseli, berpendapat berdasarkan apa yang diajukan FAM pada tahap pertama dan tahap banding, ia tidak melihat alasan yang kuat untuk membawa kasus ini ke CAS.

"Saya tidak melihat bukti atau peluang apa pun yang telah berulang kali disebutkan FAM di media. Berdasarkan apa yang telah disampaikan FAM pada tahap awal dan tahap banding ini, saya tidak melihat alasan kuat untuk membawanya ke CAS," tuturnya.

 


Bukti Rahasia

Nik Erman Nik Roseli berpendapat FAM mungkin saja memiliki bukti rahasia yang belum dirilis sebelumnya. Bukti itu berpotensi membuat FAM menang di CAS.

Namun anehnya, jika memang ada bukti seperti itu, mengapa tidak dirilis dari awal dan tunggu saja tahap banding terakhir di CAS?

"Untuk memasukkan bukti baru, FAM harus membuktikan bahwa bukti tersebut tidak ada pada mereka saat tahap awal atau tidak dapat ditemukan. Jika bukti memang ada tetapi sengaja tidak dibagikan, bukti baru tersebut tidak dapat diajukan ke CAS," tegasnya.

Sumber: Berita Harian

 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}