
Jakarta - Laga pekan ke-14 BRI Super League 2025/2026 antara Persija Jakarta melawan PSIM Yogyakarta yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (28/11/2025) malam, memecahkan rekor penonton.
Menurut catatan resmi panitia pertandingan, ada 56.150 penonton yang menghadiri pertandingan Persija Jakarta melawan PSIM Yogyakarta. Mereka menciptakan atmosfer yang luar biasa di SUGBK.
Jumlah 56.150 penonton tersebut menjadikan laga antara Persija Jakarta melawan PSIM Yogyakarta sebagai laga dengan penonton terbanyak sejauh ini di BRI Super League 2025/2026.
Dukungan maksimal Jakmania pun membuat Persija mampu meraih hasil maksimal. Skuad asuhan Mauricio Souza mampu mengalahkan PSIM dengan skor 2-0 berkat gol dari Maxwell dan Allano di babak kedua.
Mauricio Souza membeberkan kunci kebangkitan Persija Jakarta setelah dua kekalahan beruntun. Ia menegaskan tim harus fokus penuh selama 90 menit, menjaga konsentrasi di setiap detail, dan kembali ke identitas permainan yang solid.
Lebih Banyak daripada Catatan Resmi?

Berdasat catatan resmi panitia pertandingan, ada 56.150 penonton yang menyaksikan langsung laga antara Persija Jakarta kontra PSIM. Namun, jika melihat secara kasat masa, jumlahnya tampaknya bisa lebih banyak.
Pantauan langsung Bola.com di lapangan memperlihatkan hampir tidak ada celah yang tersisa di tribune Stadion Utama Gelora Bung Karno. Bahkan, anak tangga yang seharusnya steril pun terisi oleh penonton.
Atmosfer laga malam ini mirip suasana saat Timnas Indonesia berlaga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang lalu. Penuh sesak dan intens.
Belum Bisa Mengalahkan 2018

Persija Jakarta menciptakan rekor penonton terbanyak sejak era Liga 1. Laga terakhir mereka di Liga 1 2018 dihadiri 68.873 penonton.
Saat itu Persija Jakarta menjamu Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saat itu Persija meraih kemenangan 2-1 dan mampu mengunci gelar juara Liga 1 2018.
Gelar itu sangat krusial bagi Persija Jakarta. Sebab, mereka sempat berpuasa gelar sampai 17 tahun lamanya. Menariknya, setelah gelar juara musim tersebut, Macan Kemayoran belum bisa kembali finis di posisi tertinggi.
