Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Satu Hal Penting yang Wajib Ada pada BRI Super League: Tegakkan Prinsip Fair Play!

Satu Hal Penting yang Wajib Ada pada BRI Super League: Tegakkan Prinsip Fair Play!

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-04 12:30:02
Dilihat:2 Pujian
Bertempat di SCTV Tower, Jakarta, pada Minggu 3 Agustus 2025, kompetisi sepak bola strata tertinggi di Indonesia yang musim lalu masih menggunakan nama Liga 1 resmi menjadi Super League. (Bola.com/M Ichsan)

Jakarta - Perhelatan kompetisi sepak bola teratas di Indonesia, BRI Super League tinggal menghitung hari. Dipastikan tanggal 8 Agustus mendatang s18 kontestan BRI Super League sudah memulai perjuangan mereka menuju prestasi terbaiknya.

Saat ini, semua tim kontestan BRI Super League sudah memasuki tahap akhir fase persiapan mereka yakni melakoni laga uji coba dengan tim-tim satu level maupun Liga 2 dan Liga 3.

Pengamat sepak bola tanah air, Kesit Budi Handoyo mengatakan musim 2025/2026 ini harus lebih lagi dalam hal penyelenggaraan pertandingan, maupun kinerja dari perangkat pertandingan.

Tak hanya itu, pria yang sering tampil di layar televisi nasional sebagai komentator jalannya pertandingan sepak bola ini menyebut musim 2025/2026 harus menjadikan slogan fair play sebagai pegangan semua stakeholder termasuk pemain dan perangkat pertandingan agar pertandingan berjalan dengan baik dan tidak merugikan satu tim yang bertandingan.

"Soal fair play, menurut saya, tetap harus jadi perhatian serius mengingat hal ini masih menjadi sorotan setiap musim. Kualitas wasit juga harus terus ditingkatkan karena bukan sedikit masalah yang muncul di lapangan akibat kepemimpinan wasit yang tidak semuanya kredibel. Padahal VAR sudah diberlakukan, sejatinya tugas wasit sudah jauh lebih ringan karena ada teknologi VAR yang membantu," kata Kesit Budi Handoyo kepada , Minggu (3/08/2025).

"Pun demikian dengan pemain, mereka juga harus lebih respek kepada pemain sesama pemain dan juga wasit. Yang tak kalah penting juga adalah, soal manajemen klub yang tak boleh lalai memenuhi hal-hal pemain. Jangan ada lagi gaji pemain nunggak atau tak dibayar," tambahnya.

 


Regulasi Berlebihan

Direktur Utama I.League, Ferry Paulus memberikan keterangan dalam konfrensi pers BRI Super League 2025/2026 di SCTV Tower, Jakarta, Minggu (3/8/2025). (Bola.com/M Ichsan)

Di balik persiapan kompetisi BRI Super League musim ini, ada hal yang tidak disetujuinya yakni pemberlakuan kuota 11 pemain asing. Menurut Kesit hal itu terlalu berlebihan karena dipastikan peluang para pemain lokal untuk tampil atau mendapatkan menit bermain semakin sulit.

Seperti diketahui, musim ini PSSI dan operator kompetisi PT LIB mengesahkan pemberlakuan kuota 11 pemain asing.

Setiap klub diperbolehkan mendaftarkan 11 pemain asing, dengan catatan hanya 7 pemain asing yang boleh masuk line up dalam setiap pertandingan.

"Nah, ini yang saya kurang setuju. Terlalu banyak. Ini bisa memperkecil kesempatan buat pemain-pemain lokal dan juga pemain muda. Lain halnya jika Kompetisi di tingkat Kelompok Usia (KU) sudah berjalan baik, mungkin tidak terlalu masalah," ungkapnya.

"Banyaknya pemain asing akan mengurangi peluang pemain lokal berkiprah di kompetisi kasta tertinggi. Suka atau tidak situasi ini akan berpengaruh pada pembinaan pemain lokal sebagai cikal bakal timnas," tambahnya.

 


Semakin Berkualitas

Terlepas dari hal di atas, pro dan kontra memang selalu muncul dari sebuah keputusan yang diambil. Apapun keputusan dari federasi, operator kompetisi dan klub kontestan harus tetap dijalankan dengan harapan kompetisi musim ini lebih berbobot lagi dari musim sebelumnya.

"Liga semakin berkualitas dan berbobot. Dan mampu melahirkan talenta-talenta baru untuk timnas.Bagaimanapun, ujung dari sebuah kompetisi akan bermuara untuk kepentingan bangsa melalui timnas di semua kelompok usia," tutupnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}