Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Patrick Kluivert dan Perjalanannya Menuju P4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Mampukah Timnas Indonesia Menyegel Tiket ke Putaran Final?

Patrick Kluivert dan Perjalanannya Menuju P4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Mampukah Timnas Indonesia Menyegel Tiket ke Putaran Final?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-24 09:30:02
Dilihat:3 Pujian
Timnas Indonesia - Emil Audero, Maarten Paes, Mees Hilgers, Jay Idzes, Rizki Ridho, Justin Hubner, Calvin Verdonk, Kevin Diks

Jakarta - Pro dan kontra terjadi ketika Ketua PSSI, Erick Thohir, memecat Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025. Pesimistis makin menjadi-jadi tatkala yang ditunjuk untuk menggantikannya ialah Patrick Kluivert.

Rekam jejak Kluivert dianggap jauh berada di Shin Tae-yong, yang dinilai berhasil selama lima tahun di Timnas Indonesia, puncaknya dengan meloloskan ke Piala Asia 2023 dan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Riwayat kepelatihan Kluivert dimulai saat menjadi pelatih penyerang AZ Alkmaar pada 2008-2009, asisten pelatih Brisbane Roar pada 2010, pelatih penyerang NEC Nijmegen pada 2010-2011, pelatih FC Twente II pada 2011-2013. 

Selain itu, dia juga menjadi asisten pelatih Timnas Belanda pada 2012-2014, pelatih Timnas Curacao pada 2015-2016, pelatih AFC Ajax U-19 pada 2016, penasihat strategis Curacao pada 2016-2018, asisten pelatih Timnas Kamerun pada 2018-2019, pelatih interim Curacao pada 2021, dan pelatih Adana Demirspor pada 2023.

Di tengah-tengah itu, Patrick Kluivert juga pernah mengemban tugas dalam struktural manajemen sebagai Direktur Olahraga Paris Saint-Germain (PSG) pada 2016-2017 dan manajer Akademi Barcelona pada 2019-2021.


Tragisnya Debut Patrick Kluivert

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dalam laga melawan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi).

Debut Kluivert bersama Timnas Indonesia berakhir tragis. Memutuskan untuk bermain terbuka ketika menantang tuan rumah Timnas Australia dalam matchday ketujuh Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, tim berjulukan Garuda itu merasakan pembantaian.

Diawali dengan kegagalan penalti Kevin Diks pada menit kedelapan, yang seharusnya bisa membuat Garuda unggul, Timnas Indonesia disikat Australia 1-5 di Sydney Football Stadium, Sydney, pada 20 Maret 2025.

Tuntutan "Kluivert Out" mulai menggema di media sosial. "Saya kira kita harus percaya dulu. Kalau kita berbicara proses memang tidak mungkin karena yang kita kejar adalah menuju Piala Dunia 2026," ujar manajer Timnas Indonesia, Sumardji, merespons desakan netizen itu.

Namun, Kluivert berhasil membuktikan tangan dinginnya ketika Timnas Indonesia menaklukkan Timnas Bahrain 1-0 pada 25 Maret 2025 dan Timnas China 1-0 pada 5 Juni 2025 di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Dua kemenangan itu meloloskan Timnas Indonesia ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, meski dalam penutupan putaran ketiga, Jay Idzes dkk. disikat Timnas Jepang dengan enam gol tanpa balas pada 10 Juni 2025.


Persiapan ke Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak Ole Romeny ke gawang China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Untuk putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober 2025, yang memperebutkan satu setengah tiket ke putaran final, Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama tuan rumah Timnas Arab Saudi dan Timnas Irak.

Sebagai persiapan menuju Jeddaah, Timnas Indonesia menghajar Timnas Chinese Taipei 6-0 dan diimbangi Timnas Lebanon 0-0 dalam uji coba FIFA Matchday September 2025 di Surabaya.

Hasil yang diberikan Kluivert terbilang belum memuaskan. Kala bermain tandang, Timnas Indonesia tidak berdaya. Garuda babak belur di tangan Australia dan Jepang.

Pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Timnas Indonesia bakal bermain di Arab Saudi, yang penunjukannya oleh AFC dinilai kontroversial. Namun, Kluivert mencoba mengambil sisi positifnya.


Ambil Sisi Positif Bermain di Arab Saudi

Pemain Timnas Indonesia berfoto sesaat jelang melawa Lebanon pada laga FIFA Matchday yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Kluivert menjelaskan para pemain diaspora Timnas Indonesia, terutama yang berkarier di Eropa, bakal lebih dekat terbang ke Arab Saudi, yang diperkirakan hanya memakan waktu enam jam, ketimbang ke Jakarta.

Pemain abroad Timnas Indonesia diprediksi baru bisa memenuhi panggilan pada 6 Oktober 2025 ketika periode FIFA Matchday dimulai, atau hanya dua hari sebelum menghadapi Arab Saudi.

Tim Garuda akan menantang Arab Saudi di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada 8 Oktober 2025, dan tiga hari berselang bakal meladeni perlawanan Irak di stadion yang sama.

"Mungkin ada sedikit keuntungan, tapi Arab Saudi berkembang. Kami juga harus berkembang. Untungnya perjalanan ke Arab Saudi lebih singkat, enam jam. Jadi lebih mudah untuk pemain yang datang dari Eropa," ucap Kluivert dalam kanal YouTube The Haye Way.

Sial bagi Kluivert, kekuatan Timnas Indonesia terancam berkurang drastis di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia buntut Ole Romeny yang belum pulih dari cedera patah tulang kaki.

Namun, Kluivert tetap perlu bersyukur karena Timnas Indonesia kedatangan dua pemain diaspora dari Eredivisie. Keduanya ialah Miliano Jonathans dari FC Utrecht dan Mauro Zijlstra dari FC Volendam.


Tim Kepelatihan yang Gemuk

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dan dua asistennya, Alex Pastoor serta Denny Landzaat, memimpin timnya menghadapi Timnas Bahrain pada laga kedelapan putaran ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025) dini hari WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kluivert membangun tim kepelatihan gemuk di Timnas Indonesia yang didominasi darah Belanda. Bola.com mencatat pria berusia 49 tahun itu didukung 15 tangan kanan, belum termasuk manajemen teknis dan manajer.

Para pembantu Kluivert di Timnas Indonesia itu ialah Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg sebagai asisten pelatih, Regi Blinker, Bram Verbruggen sebagai pelatih pengembangan, Sjoerd Woudenberg, Damian Van Rensburg sebagai pelatih kiper, Quentin Jakoba sebagai pelatih fisik, Tom Stevens sebagai pelatih kinerja, Jordy Kluitenber sebagai pelatih analis, Alfan Nur Asyhar sebagai dokter, Leo Echteld, Chesley Oever, Titus Argatama sebagai fisioterapis, dan Mees Mulder sebagai ahli gizi.

Kluivert juga di-support oleh Alexander Zwiers yang menjadi Direktur Teknik PSSI, Jordi Cruyff menjadi penasihat teknis Timnas Indonesia, Simon Tahamata menjadi kepala pemandu bakat PSSI, dan Sumardji menjadi manajer Timnas Indonesia.

Dari 19 nama itu, hanya Sumardji, Titus Argatama, dan Alfan Nur Asyhar yang tidak berdarah Belanda. Sisanya, lahir, berkewarganegaraan, dan keturunan Negeri Kincir Angin.


Direktur Teknik PSSI dan Penasihat Teknis Timnas Indonesia

Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers. (Bola.com/Muhammad Adi Yaksa).

Pencarian Direktur Teknik (Dirtek) PSSI pasca-lowong pada pertengahan 2023 setelah pengangkatan Indra Sjafri sebagai pelatih timnas U-20, akhirnya berakhir pada akhir Agustus 2025.

PSSI membajak Alexander Zwiers, pria berkebangsaan Belanda, yang sebelumnya menjadi Dirtek Federasi Sepak Bola Yordania (JFA) pada 2019-2025.

Curriculum Vitae (CV) Zwiers terbilang wangi. Dirtek kelahiran 15 Juni 1975 berusia 50 tahun itu berkontribusi besar atas kelolosan Timnas Yordania ke Piala Dunia 2026, yang menjadi sejarah untuk pertama kalinya.

Beberapa bulan sebelumnya atau pada Februari 2025, PSSI lebih dulu memercayai Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia. Publik sempat bertanya-tanya mengenai job desk-nya dan perbedaan dengan Dirtek PSSI yang posisinya masih kosong kala itu.

"Saya rasa, jika ingin membuat saran sebagai penasihat teknis, kita perlu menganalisis dulu. Harus paham budaya, mentalitas, bagaimana bisa memanfaatkan itu untuk meraih hasil. Kemudian cari tahu apa kekuatannya, bagaimana bisa meningkatkan kekuatan itu," jelas Jordi.

"Saya rasa kita juga harus memahami keinginan, federasi, pelatih kepala Timnas Indonesia, liga lokal juga supaya paham pemain lokal seperti apa," tutur putra dari legenda Belanda, Johan Cruyff, itu.

Sederhananya, Jordi cenderung memberikan masukan, menganalisis budaya sepak bola Indonesia, hingga merekomendasikan pola permainan ke Kluivert di Timnas Indonesia.

Sementara itu, beberapa tugas Zwiers ialah menyusun visi dan filosofi, mengembangkan pembinaan usia muda dan pelatih, sampai membangun sinergi kompetisi dengan klub.

Terdekat, Zwiers diminta untuk menemani Kluivert di Timnas Indonesia menuju putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia karena rekam jejaknya di Timur Tengah.

"Saya rasa tugas yang pertama dari Direktur Teknik PSSU hari ini dalam jangka pendek mendampingi Timnas Indonesia lebih dulu. Dengan latar belakang dari Alex yang sudah pengalaman di Timur Tengah, siapa tahu ada bisikan-bisikan yang menyejukkan," kata Erick Thohir.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}